Cilacap (30/6) - Tidak kurang dari 500 orang terdiri dari guru, kepala madrasah, dan
pengawas RA/madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab.
Cilacap siang ini mengikuti Pembinaan Pendidikan oleh Kakanwil Kemenag
Prov. Jawa Tengah dan Sosialisasi Beban Kerja Guru yang
diselenggarakannya di Aula BKM Kab. Cilacap. Selain Kakanwil, acara ini
dihadiri pula oleh Kepala Bidang Mapenda - H. Jamun, Kasi Ketenagaan dan
Kesiswaan - H. Shalehuddin, Kepala Kankemenag Kab. Cilacap H. Mughni
Labib beserta para kasi di lingkungan Kementerian Agama Kab. Cilacap.
Orang
Jawa mengatakan bahwa guru itu digugurkan dan ditiru, artinya segala
gerak, ucapan, dan tingkah laku guru mempunyai peranan yang sangat
penting dan menjadi panutan bagi murid-muridnya. Begitu pentingnya
posisi guru dalam proses pendidikan sehingga guru dituntut untuk selalu
memperdalam kemampuan keilmuan serta prefesionalismenya. Lebih utama,
guru harus bisa menjadi teladan yang baik bagi murid. Hal itu
disampaikan oleh Kepala Kanwil dalam acara ini. ''Jangan sampai murid
kita nantinya menjadi generasi yang lemah. Lemah ilmunya, lemah imannya,
lemah ekonominya karena mereka tidak punya panutan'', lanjut Imam.
Kakanwil
juga mengingatkan bahwa apa yang saat ini ditekuni sebagai guru juga
merupakan amanat Allah yang sangat besar, oleh karenanya guru harus
mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan pendidikan di madrasah
sehingga madrasah benar-benar menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan
berkarakter akhlaqul karimah. Jika para murid sudah memiliki karakter
akhlaqul karimah, sudah barang tentu para orang tua akan mencari lembaga
pendidikan terpercaya untuk mendidik putra putri mereka.
Imam
Haromain mengajak para guru mengambil i'tibar peristiwa Isra' Mi'raj
dengan melaksanakan penyucian diri guru dan siswa sebelum melaksanakan
pembelajaran. Hal demikian akan mempermudah proses internalisasi
nilai-nilai pendidikan selain sebagai teladan bagi murid. (fat)
sumber : www.jateng.kemenag.go.id
0 komentar:
Posting Komentar