Add caption |
Rasio antara siswa dan guru di Indonesia termasuk “mewah” dibandingkan dengan kondisi serupa di sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia dan Korea. Di Indonesia satu guru melayani hanya 18-20 siswa sedangkan di tiga negara tetangga tersebut satu guru melayani 22-24 siswa.
Demikian dikatakan Prof Dr Samsudi MPd Direktur Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Semarang (Unnes) di sela-sela pelaksanaan tes S2 Kepengawasan bekerjasama dengan Direktorat pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah (P2TK Dikmen), Selasa (3/7) di Quest Hotel Jalan Plampitan Semarang.
“Guru di Indonesia termasuk ‘mewah’ karena melayani jumlah siswa sedikit, Namun kenyataannya kualitas pembelajaran guru di Indonesia tidak lebih baik dari kualitas pembelajaran di Singapura, Malaysia, dan Korea,” kata Direktur PPs Unnes.
Prof Samsudi yang juga ketua pelaksana tes S2 Kepengawasan ini juga menyoroti tentang sistem pengembangan karir yang kurang pas di lembaga kependidikan. Misalnya kepala sekolah yang sudah usia lanjut (tua) dimutasi dan ditempatkan di Kepengawasan sehingga kinerja guru akhirnya berjalan seadanya. Karena kerja pengawas untuk memotivasi guru akan berbeda, pikiraanya juga sudah loyo, katanya.
Direktur PPs juga mengemukakan selama ini banyak pengawas sekolah yang tidak mempunya ilmu dasar tentang kepengawasan. Pengalaman menjadi kepala sekolah tidak bisa sebagai dasar ilmu kepengawasan dan akan repot manakala memberikan bimbingan supervisi kepada guru. Jika sejak awal mereka punya ilmu tentang kepengawasan maka hasilnya akan sangat berbeda.
“Penyelenggaraan program S2 Kepengawasan dari Direktorat P2TK Dikmen ini merupakan salah satu upaya menyiapkan tenaga Pengawas Guru sejak awal dilengkapi dengan ilmu kepengawasan,” tegas Prof Samsudi.
Dia menambahkan program S2 Kepengawasan ini kompetisinya lumayan ketat jumlah pendaftar ada 158 orang, setelah diseleksi administrasi diambil 100. Ke 100 orang ini diundang untuk mengikuti tes tulis dan wawancara, nantinya akan diambil 50 orang mendapat beasiswa penuh pendidikan selama 2 tahun meliputi biaya hidup, uang buku, dan penelitian.
diambil dari www.unnes.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar