About

Madrasah Juara Sekolah Sehat Nasional 2012


Jakarta(Pinmas)—Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan gembira karena untuk pertama kali selama 21 tahun madrasah keluar sebagai juara lomba sekolah sehat tingkat nasional 2012.
“Menggembirakan karena sejak lomba diselenggarakan baru kali ini keluar sebagai juara, tapi juga prihatin karena demikian lama baru meraih juara,” kata Menag Suryadharma Ali saat memberikan pengarahan dan penyerahan hadiah lomba sekolah sehat tersebut di Jakarta, Selasa (25/9).

Hadir pada kesempatan itu Dirjen Pendidikan Islam Nur Syam, Direktur Pendidikan Madrasah Dedi Jubaedi, para pejabat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, para undangan dari instansi terkait. Menag mengatakan, lambatnya madrasah meraih prestasi di bidang ini disebabkan sebanyak 90 persen adakah swasta. Pengelolaannya tergantung pada kemampuan keuangan para pengasuhnya. Sungguh pun demikian Menag bersyukur prestasi tersebut dapat diraih. Para pemenang yang mendapat penghargaan adalah TK Atisa Dipangkara, Tangerang Banten sebagai juara pertama.
MIN Demangan dari Jateng sebagai juara harapan satu. Berikutnya SMPN Tebo 12 Jambi dan MAN Bau-Bau dari Sultra sebagai juara pertama.
Menag menyatakan, meski baru kali pertama juara ke depan madrasah bisa menjuarai lomba ini lebih banyak. Lomba itu sendiri, menurut tim pembina Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Pusat Jintan Hutapea dari Ditjen Pendidikan Dasar awal diikuti 101 sekolah dari 27 provinsi.
Kemudian yang memenuhi syarat 91 sekolah dari 24 provinsi. Dari hasil penilaian kemudian didapat 24 juara dari 14 propinsi. Tiga di antara sebagai pemenang dari lingkungan madrasah.
Menag menaruh apresiasi terhadap panitia lomba ini dan berharap ke depan kriterianya ditambah seperti sekolah yang bersangkutan bebas dari narkoba, bebas tawuran, bebas pornografi dan pornoaksi.
Meski penilaian itu di antaranya sudah ada yang masuk kriteria, kata Menag, hendaknya prestasi yang dicapai hendaknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Lomba ini memang menyangkut bidang kesehatan lingkungan, hijau, ramah bagi warga sekolah dan bersih. Termasuk toleransi juga dimasukkan sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Dengan demikian, kata Menag, jika sekolah itu baik dari sisi kesehatan bisa mengangkat derajat kualitas pendidikan. Selain faktor ekonomi, kesehatan dan pendidikan selalu dijadikan Indek Pembangunan Manusia (IPM)

0 komentar:

Posting Komentar